• Assalamualaikum Warahmatullah Wabarakatuh, Selamat datang di Website Masjid Jami' At Taqwa Krandon Kota Kudus, Website ini masih tahap pembuatan, segera hadir di sini, terimakasih.
Kamis, 27 Maret 2025

Sejarah Mbah Cokriyo Mbah Palguno

Sejarah Mbah Cokriyo Mbah Palguno
Bagikan

Syekh Abdul Ghoni atau Mbah Palguno adalah merupakan seorang ulama dan sesepuh desa Krandon dizamannya. Beliau hidup sekitar abad ke-15 / 16. Syekh Abdul Ghoni atau Mbah Palguno senangnya adalah bertapa (topo). Beliau mempunyai istri bernama Simbah ‘Amalah yang merupakan orang yang ahli masak sehingga warga dusun Krandon desa Krandon Kota Kudus banyak yang mempunyai usaha catering atau senang memasak. Ada yang mengatakan nama istri Mbah Palguno adalah “Mbah Topoguno”, dikarenakan seringnya mendampingi Mbah Palguno dalam bertapa atau mujahadah.

Syekh Abdul Ghoni (Mbah Palguno) mempunyai teman yang bernama Syekh Syukro (Mbah Cokriyo). Syekh Syukro (Mbah Cokriyo) merupakan cikal bakal desa Krandon Kota Kudus serta mempunyai teman dekat / teman seperjuangan dalam memerangi musuh atau begal di Daerah Gajah Demak yang akhirnya di menangkan oleh Syekh Abdul Ghoni (Mbah Palguno), Syekh Syukro (Mbah Cokriyo), dan lain – lain atas nama Pemerintah Kerajaan Demak. Peperangan melawan musuh atau begal di Daerah Gajah Demak di bagi menjadi 3 arah :

  1. Dari arah utara dipimpin oleh Mbah Rogo Sejati 2 orang yakni Mbah Abdur Rahman dan Mbah Abdullah Jabar  (dari arah Kudus);
  2. Dari arah barat dipimpin oleh Mbah Palguno dan Mbah Rogo Sejati 1 orang yakni Mbah Rifa’i (dari arah Jepara);
  3. Dari arah selatan dipimpin oleh 2 Ulama’ atau cikal bakal desa yang berada di selatan Pasar Gajah Demak (dari arah Demak);

Teman seperjuangan Syekh Abdul Ghoni (Mbah Palguno) dan Syekh Syukro (Mbah Cokriyo) inilah yang menjadi cikal bakal kelurahan Panjunan kecamatan Kota Kabupaten Kudus yakni Mbah Rogo Sejati dan Cikal Bakal sekitar pasar Gajah Demak yakni Sayyid Abdullah At-Taqi (Mbah Sangke) di desa Ngaluran kecamatan Karanganyar Kabupaten Demak yang mendapatkan tugas sebagai telik sandi. Syekh Abdul Ghoni (Mbah Palguno) dan Syekh Syukro (Mbah Cokriyo) seringkali bertapa di daerah Jepara, sehingga ada salah satu santri beliau berdua yang berdakwah di dusun Kedungombo Desa Buaran Kecamatan Mayong Kabupaten Jepara yang sehingga di makamkan di daerah tersebut yakni Mbah Surgi Nawawi yang menjadi Cikal Bakal daerah tersebut. Dan juga beliau berdua mempunyai teman seperjuangan yang bertugas menjadi pengawal atau bansernya para wali yakni Mbah Pacar yang makamnya di sebelah utara makam Pangeran Puspoyudo Singopadon, dusun Singopadon desa Singocandi Kecamatan Kota Kabupaten Kudus.

Syekh Abdul Ghoni (Mbah Palguno) dalam masa hidupnya menjadi tentara dari Kangjeng Sunan Kudus (Sayyid Ja’far Shodiq) dan Syekh Syukro (Mbah Cokriyo) menjadi seorang delegator dari Kangjeng Sunan Kudus (Sayyid Ja’far Shodiq) atau orang yang sering di utus atau di delegasikan untuk mendapatkan tugas kemana-mana (sering riwa – riwi). Syekh Syukro (Mbah Cokriyo) dan Syekh Abdul Ghoni (Mbah Palguno) mempunyai pengawal atau panglima perang bernama Syekh Abdus Shomad.

Syekh Syukro (Mbah Cokriyo) masih ada trah dari MOJOPAHIT (Keturunan BRAWIJAYA KE-V). Sedangkan Syekh Abdul Ghoni (Mbah Palguno) juga masih ada trah dari MOJOPAHIT (Keturunan BRAWIJAYA KE-V) dan ada yang mengatakan trah dari MATARAM (Keturunan KI AGENG TARUB).

Silsilah Syekh Abdul Ghoni (Mbah Palguno) yakni :

Syekh Abdul Ghoni / Mbah Palguno => Surowijoyo => Sawirah => Suchatmi => Adikusumo => Maduretno => Satrionegoro => Cokrokusumo => Prawirodowiryo =>  Sumodimejo => Nyai Gedhe Bakung => Gesto Pendowo => Raden Bondan Kejawan atau Lembu Peteng => Prabu Brawijaya Mojopahit V (dengan Istri Wandan Sari/ Bondrit Cemara).

Ada yang berpendapat lain, Silsilah Syekh Abdul Ghoni (Mbah Palguno) adalah :

Syekh Abdul Ghoni / Mbah Palguno => Surowijoyo => Sawirah => Suchatmi => Adikusumo => Maduretno => Satrionegoro => Cokrokusumo => Prawirodowiryo =>  Sumodimejo => Nyai Gedhe Bakung => Gesto Pendowo => Nawangsari /Nawangsih =>  Raden Tarub/ Ki Ageng Tarub (dengan istri Nawangwulan) => Maeso Cempo => Sayyid Khoromaiz (Pandito Makkah) => Sayyid Abbas => Sayyid Abdullah => Sayyid Ahmad =>  Sayyid Jamal => Sayyid Hasanuddin => Sayyid Arifin => Sayyid Abdur Rouf => Sayyid Abdullah Mubarok => Sayyid Khoromiya => Sayyid Abdullah => Sayyid Mudzakir =>  Sayyid Abdul Wahid => Sayyid Abbas => Sayyid Abdul Mutholib.

Agemanipun Syekh Syukro (Mbah Cokriyo) adalah Baju Lorek – Lorek seperti Kangjeng Sunan Kalijaga (Raden Syahid), adapun jika Syekh Abdul Ghoni (Mbah Palguno) adalah jubah putih seperti Kangjeng Sunan Kudus (Sayyid Ja’far Shodiq). Ada suatu pendapat bahwa Syekh Syukro (Mbah Cokriyo) dan Syekh Abdul Ghoni (Mbah Palguno) juga di juluki oleh warganya dengan sebutan Mbah Demang, dikarenakan pakaian yang sering dipakai seperti adat Kademangan.

Syekh Syukro (Mbah Cokriyo) dan Syekh Abdul Ghoni (Mbah Palguno) dimakamkan di belakang Masjid Jami’ At-Taqwa, Tepatnya di Jalan H. Boerham desa Krandon RT.005 RW.001 Kecamatan Kota Kabupaten Kudus. Masjid Jami’ At-Taqwa Krandon diperkirakan berdiri sekitar abad ke-15 / 16. Buka luwur Syekh Syukro (Mbah Cokriyo) dan Syekh Abdul Ghoni (Mbah Palguno) di laksanakan setiap bulan Rabi’ul Awwal (Mulud) hari malam Jumu’ah Pon.

Daftar nama makam di belakang Masjid Jami’ At-Taqwa Krandon Kota Kudus :

  1. Mbah ‘Amalah (Istri Mbah Palguno)
  2. Syekh Abdul Ghoni (Mbah Palguno)
  3. Mbah Syafi’i (Marbot Musholla/ Masjid Zaman Dahulu)
  4. Syekh Abdus Shomad (Panglima Mbah Cokriyo dan Mbah Palguno)
  5. Syekh Syukro (Mbah Cokriyo)
  6. Bu Nyai Simbah Cokriyo (Istri Mbah Cokriyo)
  7. Syekh Abdul Chayyi (Putra Mbah Cokriyo)
  8. Mbah Jamrusdi (Mbah Rusdi Rokiban)

Syekh Abdul Ghoni (Mbah Palguno) mempunyai hubungan dengan Pangeran Dipokusumo atau Sayyid Abdur Rahman (cikal bakal desa Damaran) dan Pangeran Puspoyudo Singopadon atau Sayyid Utsman (cikal bakal dusun Singopadon, desa Singocandi). Syekh Abdul Ghoni (Mbah Palguno) mempunya sifat dan watak seperti Pangeran Dipokusumo yang halus orangnya serta jikalau beliau berbicara sama seperti Pangeran Puspoyudo Singopadon yang tegas orangnya.

Ketika dalam perselisihan antara Pangeran Puspoyudo Singopadon dan Mbah Rokhiman, Mbah Noor Iman Dukoh Krandon karena di pindahkannya aliran air agar tidak menggenangi Kudus kemudian di pindahkan ke Singocandi yang mendamaikan antara keduanya adalah Syekh Syukro (Mbah Cokriyo), Syekh Abdul Ghoni (Mbah Palguno) dan Mbah Pacar.

SebelumnyaProfil dan Sejarah Masjid Jami' At TaqwaSesudahnyaKegiatan Rutin Masjid Jami' At Taqwa
Tidak ada komentar

Tulis komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Luas Tanah979 m2
Status LokasiTanah Wakaf
Tahun BerdiriAbad 16